Cara perawatan lapangan futsal sangat berbeda dengan cara pemeliharaan fasilitas olahraga atau perawatan lapangan sepakbola biasa.
Perbedaannya dapat dilihat dari jenis rumput, lapangan sepakbola biasa atau out door adalah jenis rumput futsal hidup yang sehari-harinya harus disiram untuk mendapatkan hasil yang sempurna, sedangkan pada rumput futsal jauh berbeda.
Rumput futsal sangat anti dengan air, karena dapat mempercepat kerusakan pada rumput untuk itu pemeliharaan bangunan sangat dibutuhkan dan butuh dana yang tidak sedikit dalam pembangunan fasilitas olahraga futsal atau pembangunan sarana olahraga lainnya.
Upaya – upaya yang bisa dilakukan untuk merawat lapangan futsal adalah:
1. Mengecek rumput tiap minggu.
Biasanya tempat yang sering lepas adalah sisi-sisi pada garis lapangan. Itu disebabkan banyak hal, bisa saja terjadi karena kelalaian pemasang lapangan pada saat memasang untuk itu pemeliharaan fasilitas olahraga sangat perlu dilakukan, bisa juga karena gesekan dari sepatu pemain dan bisa juga dari keringat pemain yg jatuh sehingga menyebabkan lem lepas.
2. Mengecek jaring setiap minggu
Biasanya pemain suka menyandarkan tubuhnya pada jaring-jaring disisi lapangan, ada kemungkinan karena terdorong dan juga ada juga karena unsur kesengajaan karena kecapaian.
3. Memperbaiki sendiri rumput futsal yang lepas dengan cara mengelem rumput yang lepas , lem alteco bisa dipakai untuk pilihan sementara, sedangkan untuk seterusnya silahkan tanya ke pemborong atau pemeliharaan bangunan lapangan tersebut, lem apa yg digunakan dalam pembangunan fasilitas olahraga futsal atau pembangunan sarana olahraga lainnya.
![](http://bola.okezone.com/images-data/content/2009/12/28/261/288570/1cTe7df6Sh.jpeg)
Foto: Essien merayakan gol Chelsea/Reuters
LONDON – Chelsea secara menyakitkan tersingkir di babak semifinal Liga Champions musim lalu dari tangan Barcelona. Kekalahan itu dapat memacu semangat The Blues dalam meraih trofi Liga Champions musim ini. Benarkah?
Fans Chelsea tentu tidak akan lupa tragedi musim lalu. Performa gemilang pada Liga Champions, harus terhenti di babak semifinal. Ketika itu, Chelsea sempat unggul melalui gol yang dilesatkan gelandang Michael Essien pada babak pertama.
Namun, kemenangan tim yang kala itu dibesut Guus Hiddink sirna didepan mata, setelah Andres Iniesta melesakkan sebuah gol pada masa injury time. Barcelona lolos dengan agregat gol dan keluar sebagai juara Liga Champions pada tahun itu.
Banyak kalangan menilai, kekalahan itu terjadi berkat buruknya kepemimpinan wasit Tom Henning Ovrebo. Namun, mantan pemain Chelsea Gustavo Poyet meyakini kekalahan menyakitkan itu akan menambah motivasi John Terry dkk.
“Saya ingin Chelsea memenangi Liga Champions,” tegas Poyet kepada Daily Mirror, Senin (28/12/2009). “Gelar itu menjadi obsesi setiap orang yang berhubungan dengan Chelsea.”
“Saya berada di sana melihat pertandingan melawan Barcelona dan kekalahan itu sulit diterima. Saya senang tidak berada di lapangan. Tapi, inilah kenapa saya yakin ini akan menjadi tahun Chelsea,” lanjut pelatih asal Uruguay itu.
“Rasa sakit dari kekalahan Barcelona musim lalu akan menambah motivasi para pemain Chelsea,” tandas pria yang kini melatih Brighton & Hove Albion tersebut.